Kamis, 29 Agustus 2013

Tulisan di Waktu antara Maghrib dan Isya

Saat menulis postingan ini, saya sedang bingung apa yang sebaiknya saya  lakukan. Kemudian saya melihat blog saya yang sudah lama tidak saya "urus" sehingga saya memutuskan untuk menulis sembari mengisi waktu antara Maghrib dan Isya.

Memang terdengar aneh, tetapi itulah saya, bertingkah aneh dan berusaha untuk bertingkah laku berbeda dari kebanyakan orang banyak (anda bisa tanyakan kepada teman-teman saya sewaktu SMA).



Saya teringat suatu hadist (saya lupa siapa yang meriwayatkannya) yang menyatakan bahwa barang siapa yang duduk di antara waktu adzan dan iqamah, maka seolah-olah dia melaksanakan sholat sunnat. Saya dulu bertanya-tanya kenapa banyak orang yang datang saat iqamah dikumandangkan bukan saat adzan. Setelah saya amati, ternyata banyak dari kita yang terlena dengan urusan dunia kita. Saya ingat, ketika kecil, waktu antara Maghrib dan Isya, saya biasa menonton TV karena ada kartun bagus dan setelah kartunnya tamat dilanjutkan lagi dengan yang lain. Memang kedengarannya remeh, tetapi itu adalah contoh dari saya ketika kecil saat mengisi waktu antara Maghrib dan Isya, saya terlena dengan tayangan tersebut hingga lupa waktu sholat Isya di masjid.

Tidak hanya waktu antara Maghrib dan Isya, tetapi waktu yang lainnya juga, seperti Subuh misalnya, banyak orang yang ketiduran di waktu hingga terlambat bahkan tidak sempat melaksanakan sholat Subuh. Padahal pada waktu malamnya diisi dengan berbagai macam kegiatan hingga lewat larut malam, sehingga terlelap dan tidak sempat melaksanakan sholat Subuh tepat waktu.

Kita sering mengeluh ketika waktu cepat berlalu, sedangkan pekerjaan kita yang seharusnya sudah selesai belum terselesaikan. Kita seharusnya memanfaatkan waktu yang ada untuk menyelesaikan segala pekerjaan kita. Allah berfirman dalam surah Al Insyirah (94) ayat 7-8:

( فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (٧
(٧)فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), maka bersungguh-sungguhlah (untuk urusan yang lain).

( وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ   (٨
Kepada Tuhanmu berharaplah.

Kita bisa mengambil pelajaran bahwa kita harus mengejarkan sesuatu secara kontinu dan berharap kepada Allah SWT agar pekerjaan kita diridhoi.

Demikianlah tulisan ini, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar